Selasa, 03 Mei 2011

Sejarah PERSEBAYA

ARDON BONEK COMMUNITY



Persebaya 1927
Logo Persebaya 1927
Nama lengkapPersatuan Sepak bola Surabaya 1927
JulukanBajul Ijo
Didirikan1927
StadionStadion Gelora 10 November,Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
(Kapasitas: 30.000)
Ketua UmumBendera Indonesia Saleh Ismail Mukadar
PelatihBendera Indonesia Aji Santoso
LigaLiga Primer Indonesia
20113
Kelompok suporterBonek, Yayasan Suporter Surabaya
Kostum kandang
Kostum tandang
Soccerball current event.svg Musim ini

Persebaya 1927 adalah sebuah tim sepak bola Indonesia yang berbasis di Surabaya. Klub ini bermain di Liga Primer Indonesia 2011. Saat ini klub ini dilatih oleh Aji Santoso dan stadionnya adalah Stadion Gelora 10 November Dan kemungkinan besar akan menempati Stadion Barunya Yaitu Gelora Bung Tomo.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting]Skuat

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.

No.Pos.Nama
Bendera IndonesiaDFMat Halil
Bendera IndonesiaMFAndik Vermansyah
Bendera LiberiaMFJohn Tarkpor Sonkaley
Bendera IndonesiaMFLucky Wahyu
Bendera IndonesiaMFTaufiq
Bendera IndonesiaMFArif Ariyanto
Bendera IndonesiaDFSunaji
Bendera IndonesiaGKEndra Prasetya
Bendera IndonesiaDFErol Iba
Bendera IndonesiaDFJohan Ibo
Bendera IndonesiaGKDimas Galih Pratama
Bendera AustraliaFWAndrew Barisic
No.Pos.Nama
Bendera IndonesiaDFNur Fasta
Bendera IndonesiaMFAulia Ardi
Bendera IndonesiaMFRyan Wahyu
Bendera IndonesiaFWMiko Ardiyanto
Bendera IndonesiaFWNico Susanto
Bendera IndonesiaMFJusmadi Adang
Bendera IndonesiaDFKhusnul Yuli
Bendera IndonesiaGKAfrianto
Bendera IndonesiaMFRendy Irawan
Bendera IndonesiaFWI Made Wirahadi
Bendera BrasilDFOtavio Dutra
Bendera Republik MakedoniaDFMajkl Cvetkovski

[sunting]Lihat pula

[sunting]Referensi


Pranala luar



Bondho Nekat [ BONEK ]





Contoh logo Bondo Nekat (Bonek) dari sekelompok pendukung atau suporter kesebelasan PersebayaSurabaya.


Istilah Bonek, akronim bahasa Jawa dari Bondo Nekat (modal nekat), biasanya ditujukan kepada sekelompok pendukung atau suporter kesebelasan Persebaya Surabaya, walaupun ada nama kelompok resmi pendukung kesebelasan ini yaitu Yayasan Suporter Surabaya (YSS).

Istilah bonek pertama kali dimunculkan oleh Harian Pagi Jawa Pos tahun 1989[rujukan?] untuk menggambarkan fenomena suporter Persebaya yang berbondong-bondong ke Jakarta dalam jumlah besar. Secara tradisional, Bonek adalah suporter pertama di Indonesia yang mentradisikan away supporters (pendukung sepak bola yang mengiringi tim pujannya bertandang ke kota lain) seperti di Eropa.[rujukan?] Dalam perkembangannya, ternyata away supporters juga diiringi aksi perkelahian dengan suporter tim lawan. Tidak ada yang tahu asal-usul, Bonek menjadi radikal dan anarkis. Jika mengacu tahun 1988, saat 25 ribu Bonek berangkat dari Surabaya ke Jakarta untuk menonton finalPersebaya - Persija, tidak ada kerusuhan apapun.

Secara tradisional, Bonek memiliki lawan-lawan, sebagaimana layaknya suporter di luar negeri. Saat era perserikatan, lawan tradisional Bonek adalah suporter PSIS Semarang dan Bobotoh Bandung. Di era Liga Indonesia, lawan tradisional itu adalah Aremania Malang, The Jak suporter Persija, dan Macz Man fans PSM Makassar. Di era Ligina, Bonek justru bisa berdamai dengan Bobotoh Persib Bandung dan Suporter PSIS Semarang.

Namun tidak selalu Bonek bertindak anarkis ketika kesebelasan Persebaya kalah. Tahun 1995, saat Ligina II, Persebaya dikalahkan Putra Samarinda 0 - 3 di Gelora 10 November. Tapi tidak ada amuk Bonek sama sekali. Para Bonek hanya mengeluarkan yel-yel umpatan yang menginginkan pelatih Persebaya mundur.

Saat masih di Divisi I, Persebaya pernah ditekuk PSIM 1 - 2 di kandang sendiri. Saat itu juga tidak ada aksi kerusuhan. Padahal, jika menengok fakta sejarah, hubungan suporter Persebaya dengan PSIM sempat buruk, menyusul meninggalnya salah satu suporter Persebaya dalam kerusuhan di kala perserikatan dulu.

Tindak anarki yang berkedok bonek adalah merupakan oknum, sejak Persebaya juara pada tahun 2004 banyak sekali masyarakat luar surabaya yang menjadi bonek, di waktu senggang itulah beberapa oknum menyamar menjadi bonek di tahun berikutnya banyak sekali pemberitan yang menjelek jelekan bonek karena tindakanya yang anarki, hal tersebut karena ulah oknum dari musuh bonek yang menyamar hingga saat ini bonek selalu di adu dombakan oleh supporter lain, seperti delta mania supporter Deltras sidoarjo, dalam sejarahnya tidak ada permusuhan antara bonek dengan delta, malah persahabatan yang erat, setelah delta ke ISL lolos dari divisi utama tiba-tiba delta menjadi musuh bonek dan mencaci maki sampai seluruh bonek mania emosi dan sakit hati melihat adanya oknum yang memengaruhi delta yang selama ini tidak ada pro kontra. itu dikarenakan ada sekitar 20 oknum Bonek mania yang melakukan penyerangan ke markas deltamanai, dan mencuri peralatan drum milik deltamania. hal ini menyulut emosi para deltamania oleh perbuatan bonek.

Anarki merupakan masa lalu bonek, sekarang bonek bukanlah supporter yang anarki, bonek tidak akan mengamuk jika di provokasi, beberapa supporter musuh bonek yang selalu memprovokasikan bonek agar anarki, supaya di denda serta di cap jelak, hingga sekarang bonek tetap tabah dan sabar, beberapa lagu rasis yang dinyanyikan bonek merupakan gambaran kemarahan bonek karena sebelumnya dinyanyikan lagu oleh supporter musuh bonek yang mengejek serta memancing bonek agar anarki. hingga saat ini banyak Bonek yang di tangkap aparat berwenang karena berbuat onar di daerah lain.

Selain itu Bonek merupakan simbol pejuang Surabaya pada peristiwa 10 november 1945 saat sekutu menyerang rakyat Surabaya, dengan keberanian serta bondo nekat rakyat Surabaya menyerang sekutu dengan senjata seadanya, sejak saat itulah sifat rakyat Surabaya turun menurun menjadi tradisi dan simbol keberanian arek suroboyo yaitu bonek. jadi bonek bukanlah kriminal atau perusuh.


BONEK ITU MEMILIKI SOLIDARITAS YANG TINGGI


REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA–Tim Persebaya 1927 memberikan santunan kepada keluarga Albert Rio Perdana, salah seorang suporter bonek yang tewas usai terjatuh dari kereta api saat dalam perjalanan menuju Tangerang untuk mendukung timnya. Santunan diserahkan langsung Manajer Persebaya 1927 Edu Harijanto di rumah keluarga Albert Rio di Jalan Wonokromo Tengah IV Surabaya, Selasa.

Dalam kesempatan itu, hadir juga Media Officer Persebaya Surahman dan penjaga gawang Dimas Galih. “Kami keluarga besar Persebaya 1927 ikut berduka cita atas peristiwa yang menimpa Albert. Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi korban nyawa dari suporter,” kata Surahman.

Albert Rio Perdana meninggal dunia setelah terjatuh dari kereta api di dearah Pekalongan, Jawa Tengah, saat bersama rombongan suporter hendak menuju Tangerang untuk mendukung Persebaya 1927 bertanding melawan tuan rumah Tangerang Wolves akhir pekan lalu. Dalam peristiwa itu, Albert mengalami luka cukup parah di hampir sekujur tubuhnya. Ia sempat dibawa ke Rumah Sakit Keraton Pekalongan, tetapi nyawanya tidak tertolong.

Dalam pertandingan melawan Tangerang Wolves, Minggu (23/1), pemain Persebaya 1927 juga mengenakan pita hitam di lengan sebagai tanda berkabung dan meraih kemenangan telak 4-0.
Ayah Albert, Khusnan, mengaku tidak memiliki firasat buruk apa-apa sebelum anaknya meninggal dunia dalam perjalanan hendak mendukung tim kesayangannya Persebaya 1927. “Kami tidak ingin menyalahkan siapa-siapa dan ikhlas menerima cobaan ini. Kami berharap nantinya jangan ada lagi korban seperti anak saya,” ujar Khusnan.

Ia menambahkan sebelum berangkat ke Tangerang, anak semata wayangnya itu sudah berniat untuk mencari kerja dan telah membuat surat lamaran pekerjaan. “Dia bilang ingin kerja saja dan tidak mau meneruskan kuliah. Tapi, ternyata Tuhan berkehendak lain,” tambah Khusnan.




sejarah PSSI


Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)
Didirikan pada 19 April 1930
Stadion Utama Gelora Bung Karno Pintu X-XI, Senayan
P.O.Box 2305 JAKARTA 10023
Tel : (+62-21) 570 4762
Fax : (+62-21) 573 4386
Email.: pssi@pssi-football.com
Website: http://www.pssi-football.com
PSSI (Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia ) yang dibentuk 19 April 1930 di Yogyakarta. Sebagai organisasi olahraga yang dilahirkan di Zaman penjajahan Belanda, Kelahiran PSSI betapapun terkait dengan kegiatan politik menentang penjajahan. Jika meneliti dan menganalisa saat- saat sebelum, selama dan sesudah kelahirannya, sampai 5 tahun pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, jelas sekali bahwa PSSI lahir, karena dibidani politisi bangsa yang baik secara langsung maupun tidak, menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih – benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda Indonesia.

Awal Mula Berdirinya PSSI

PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman pada tahun 1927 dan kembali ke tanah air pada tahun 1928. Ketika kembali ke tanah air Soeratin bekerja pada sebuah perusahaan bangunan Belanda “Sizten en Lausada” yang berpusat di Yogyakarta. Disana ia merupakan satu – satunya orang Indonesia yang duduk dalam jajaran petinggi perusahaan konstruksi yang besar itu. Akan tetapi, didorong oleh jiwa nasionalis yang tinggi Soeratin mundur dari perusahaan tersebut.

Setelah berhenti dari “Sizten en Lausada” ia lebih banyak aktif di bidang pergerakan, dan sebagai seorang pemuda yang gemar bermain sepakbola, Soeratin menyadari sepenuhnya untuk mengimplementasikan apa yang sudah diputuskan dalam pertemuan para pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 (Sumpah Pemuda) Soeratin melihat sepakbola sebagai wahana terbaik untuk menyemai nasionalisme di kalangan pemuda, sebagai tindakan menentang Belanda.

Untuk melaksanakan cita – citanya itu, Soeratin mengadakan pertemuan demi pertemuan dengan tokoh – tokoh sepakbola di Solo, Yogyakarta dan Bandung . Pertemuan dilakukan dengan kontak pribadi menghindari sergapan Polisi Belanda (PID). Kemudian ketika diadakannya pertemuan di hotel kecil Binnenhof di Jalan Kramat 17, Jakarta dengan Soeri – ketua VIJ (Voetbalbond Indonesische Jakarta) bersama dengan pengurus lainnya, dimatangkanlah gagasan perlunya dibentuk sebuah organisasi persepakbolaan kebangsaan, yang selanjutnya di lakukan juga pematangan gagasan tersebut di kota Bandung, Yogya dan Solo yang dilakukan dengan tokoh pergerakan nasional seperti Daslam Hadiwasito, Amir Notopratomo, A Hamid, Soekarno (bukan Bung Karno), dan lain – lain. Sementara dengan kota lainnya dilakukan kontak pribadi atau kurir seperti dengan Soediro di Magelang (Ketua Asosiasi Muda).

Kemudian pada tanggal 19 April 1930, berkumpullah wakil – wakil dari VIJ (Sjamsoedin – mahasiswa RHS); wakil Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB) Gatot; Persatuan Sepakbola Mataram (PSM) Yogyakarta, Daslam Hadiwasito, A.Hamid, M. Amir Notopratomo; Vortenlandsche Voetbal Bond (VVB) Solo Soekarno; Madioensche Voetbal Bond (MVB), Kartodarmoedjo; Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM) E.A Mangindaan (saat itu masih menjadi siswa HKS/Sekolah Guru, juga Kapten Kes.IVBM) Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB) diwakili Pamoedji. Dari pertemuan tersebut maka, lahirlah PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia) nama PSSI ini diubah dalam kongres PSSI di Solo 1950 menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia yang juga menetapkan Ir. Soeratin sebagai Ketua Umum PSSI.

Begitu PSSI terbentuk, Soeratin dkk segera menyusun program yang pada dasarnya “menentang” berbagai kebijakan yang diambil pemerintah Belanda melalui NIVB. PSSI melahirkan “stridij program” yakni program perjuangan seperti yang dilakukan oleh partai dan organisasi massa yang telah ada. Kepada setiap bonden/perserikatan diwajibkan melakukan kompetisi internal untuk strata I dan II, selanjutnya di tingkatkan ke kejuaraan antar perserikatan yang disebut “Steden Tournooi” dimulai pada tahun 1931 di Surakarta .

Kegiatan sepakbola kebangsaan yang digerakkan PSSI , kemudian menggugah Susuhunan Paku Buwono X, setelah kenyataan semakin banyaknya rakyat pesepakbola di jalan – jalan atau tempat – tempat dan di alun – alun, di mana Kompetisi I perserikatan diadakan. Paku Buwono X kemudian mendirikan stadion Sriwedari lengkap dengan lampu, sebagai apresiasi terhadap kebangkitan “Sepakbola Kebangsaan” yang digerakkan PSSI. Stadion itu diresmikan Oktober 1933. Dengan adanya stadion Sriwedari ini kegiatan persepakbolaan semakin gencar.

Lebih jauh Soeratin mendorong pula pembentukan badan olahraga nasional, agar kekuatan olahraga pribumi semakin kokoh melawan dominasi Belanda. Tahun 1938 berdirilah ISI (Ikatan Sport Indonesia), yang kemudian menyelenggarakan Pekan Olahraga (15-22 Oktober 1938) di Solo.

Karena kekuatan dan kesatuan PSSI yang kian lama kian bertambah akhirnya NIVB pada tahun 1936 berubah menjadi NIVU (Nederlandsh Indische Voetbal Unie) dan mulailah dirintis kerjasama dengan PSSI. Sebagai tahap awal NIVU mendatangkan tim dari Austria “Winner Sport Club “ pada tahun 1936.

Pada tahun 1938 atas nama Dutch East Indies, NIVU mengirimkan timnya ke Piala Dunia 1938, namun para pemainnya bukanlah berasal dari PSSI melainkan dari NIVU walaupun terdapat 9 orang pemain pribumi / Tionghoa. Hal tersebut sebagai aksi protes Soeratin, karena beliau menginginkan adanya pertandingan antara tim NIVU dan PSSI terlebih dahulu sesuai dengan perjanjian kerjasama antara mereka, yakni perjanjian kerjasama yang disebut “Gentelemen's Agreement” yang ditandatangani oleh Soeratin (PSSI) dan Masterbroek (NIVU) pada 5 Januari 1937 di Jogyakarta. Selain itu, Soeratin juga tidak menghendaki bendera yang dipakai adalah bendera NIVU (Belanda). Dalam kongres PSSI 1938 di Solo, Soeratin membatalkan secara sepihak Perjanjian dengan NIVU tersebut.

Soeratin mengakhiri tugasnya di PSSI sejak tahun 1942, setelah sempat menjadi ketua kehormatan antara tahun 1940 – 1941, dan terpilih kembali di tahun 1942.

Masuknya balatentara Jepang ke Indonesia menyebabkan PSSI pasif dalam berkompetisi, karena Jepang memasukkan PSSI sebagai bagian dari Tai Iku Kai, yakni badan keolahragaan bikinan Jepang, kemudian masuk pula menjadi bagian dari Gelora (1944) dan baru lepas otonom kembali dalam kongres PORI III di Yogyakarta (1949).

Perkembangan PSSI

Pasca Soeratin ajang sepakbola nasional ini terus berkembang walaupun perkembangan dunia persepakbolaan Indonesia ini mengalami pasang surut dalam kualitas pemain, kompetisi dan organisasinya. Akan tetapi olahraga yang dapat diterima di semua lapisan masyarakat ini tetap bertahan apapun kondisinya. PSSI sebagai induk dari sepakbola nasional ini memang telah berupaya membina timnas dengan baik, menghabiskan dana milyaran rupiah, walaupun hasil yang diperoleh masih kurang menggembirakan.

Hal ini disebabkan pada cara pandang yang keliru. Untuk mengangkat prestasi Timnas, tidak cukup hanya membina Timnas itu sendiri, melainkan juga dua sektor penting lainnya yaitu kompetisi dan organisasi, sementara tanpa disadari kompetisi nasional kita telah tertinggal.

Padahal di era sebelum tahun 70-an, banyak pemain Indonesia yang bisa bersaing di tingkat internasional sebut saja era Ramang dan Tan Liong Houw, kemudian era Sucipto Suntoro dan belakangan era Ronny Pattinasarani.

Dalam perkembangannya PSSI sekarang ini telah memperluas jenis kompetisi dan pertandingan yang dinaunginya. Kompetisi yang diselenggarakan oleh PSSI di dalam negeri ini terdiri dari :

• Divisi utama yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non amatir.

• Divisi satu yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non amatir.

• Divisi dua yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non amatir.

• Divisi tiga yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus amatir.

• Kelompok umur yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain:

• Dibawah usia 15 tahun (U-15)

• Dibawah usia 17 tahun (U-170

• Dibawah Usia 19 tahun (U-19)

• Dibawah usia 23 tahun (U-23)

• Sepakbola Wanita

• Futsal.

PSSI pun mewadahi pertandingan – pertandingan yang terdiri dari pertandingan di dalam negeri yang diselenggarakan oleh pihak perkumpulan atau klub sepakbola, pengurus cabang, pengurus daerah yang dituangkan dalam kalender kegiatan tahunan PSSI sesuai dengan program yang disusun oleh PSSI. Pertandingan di dalam negeri yang diselenggarakan oleh pihak ketiga yang mendapat izin dari PSSI. Pertandingan dalam rangka Pekan Olahraga Daerah (PORDA) dan pekan Olah Raga Nasional (PON). Pertandingan – pertandingan lainnya yang mengikutsertakan peserta dari luar negeri atau atas undangan dari luar negeri dengan ijin PSSI.

Kepengurusan PSSI pun telah sampai ke pengurusan di tingkat daerah – daerah di seluruh Indonesia . Hal ini membuat Sepakbola semakin menjadi olahraga dari rakyat dan untuk rakyat. Dalam perkembangannya PSSI telah menjadi anggota FIFA sejak tanggal 1 November 1952 pada saat congress FIFA di Helsinki. Setelah diterima menjadi anggota FIFA, selanjutnya PSSI diterima pula menjadi anggota AFC (Asian Football Confederation) tahun 1952, bahkan menjadi pelopor pula pembentukan AFF (Asean Football Federation) di zaman kepengurusan Kardono, sehingga Kardono sempat menjadi wakil presiden AFF untuk selanjutnya Ketua Kehormatan.

Lebih dari itu PSSI tahun 1953 memantapkan posisinya sebagai organisasi yang berbadan hukum dengan mendaftarkan ke Departement Kehakiman dan mendapat pengesahan melalui SKep Menkeh R.I No. J.A.5/11/6, tanggal 2 Februari 1953, tambahan berita Negara R.I tanggal 3 Maret 1953, no 18. Berarti PSSI adalah satu – satunya induk organisasi olahraga yang terdaftar dalam berita Negara sejak 8 tahun setelah Indonesia merdeka.


Proyeksi

Konsep Stadion Sepakbola Megah Indonesia




1.Stadium Bae Kudus

Kota : Kudus, Jawa Tengah
Dibangun : masih dalam tahap perencanaan
Kandang : -
Kapasitas : 40.000 kursi.
Tipe Stadion : Stadion Madya (Olympic)
Kategori : A

Sejarah Singkat

Proyek yang ditawarkan adalah pembangunan gelanggang olahraga di Kabupaten Kudus yang difokuskan pada penyediaan beberapa fasilitas olah raga yang relatif cukup popular, dan penyediaan fasilitas yang memungkinkan digunakan untuk beberapa cabang olah raga. Pembangunan GOR direncanakan di Kecamatan Bae. Dan diperkirakan dengan biaya investasi 130 milyar Rupiah.(sumber:PMPPT Kab.Kudus

Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A

2. Stadium Batakan

Kota : Balikpapan, Kalimantan Timur
Dibangun : Tahun 2008, stadion ini masih dalam tahap pengerjaan.
Kandang : -
Kapasitas : 30.000 kursi.
Tipe stadion : Stadion Ssepakbola Modern.
Kategori : A

Sejarah Singkat

Stadion Batakan merupakan stadion masa depan dari Persiba Balikpapan. Komplek stadion Balikpapan di Batakan yang akan dibangun oleh Pemkot, kelak akan menjadi sarana olahraga yang mewah dan megah. Di bangun di atas lahan seluas kurang lebih 18 hektare akan berdiri berbagai sarana olahraga dengan standar olimpiade. Fasilitas yang akan dibangun diantaranya stadion sepakbola berkapasitas 30.000 tempat duduk lengkap dengan segala fasilitas pendukung seperti press conference standart FIFA, dua gedung olahraga (GOR) untuk volley ball, bulu tangkis.

Tak hanya itu dii kawasan komplek stadion juga akan dilengkapi dengan lapangan tennis, arena futsal, taman rekreasi, area parkir yang luas, lintasan atletik, kolam resapan dan sportmall yang dilengkapi arena bola basket. Sarana tersebut tentu akan menjadi angin segar bagi pembinaan olahraga di Balikpapan khususnya buat team Persiba Balikpapan.

Namun masyarakat olahraga Balikpapan dan team sepakbola Persiba Balikpapan masih harus bersabar menunggu, untuk bisa memanfaatkan komplek olahraga tersebut, karena diperkirakan membutuhkan waktu tiga hingga empat tahun untuk menyelesaikan keseluruhan proyek tersebut.

Khusus untuk pembangunan stadion sepakbola pemerintah kota Balikpapan telah menganggarkan dana sekitar Rp 150 miliar. Dan stadion tersebut akan menjadi stadion sepakbola termewah di Indonesia dan salah satu yang terbaik di kawasan Asia Tenggara.
“Untuk stadion sepakbola dibutuh waktu tiga sampai empat tahun, untuk pembangunannya. Tapi dengan sift kerja 24 jam sehari, mudah-mudahan bisa lebih singkat. Sedangkan secara keseluruhan proyek perlu waktu yang lebih lama, karena harus dilakukan secara bertahap untuk menyesuaikan anggaran,” jelas Kasubdin PT.Cipta Karya (Project Main Contractor) Ir. Heronasia Soedarwo, Kamis (19/3).

Menurutnya tahun ini akan segera dilakukan pematangan lahan secara bertahap. Mengingat kondisi tanah yang tidak rata dan areanya sangat luas, pematangan lahan diperkirakan memakan waktu yang cukup lama.

“Pematangan lahan harus dilakukan secara bertahap. Kami juga harus membuat perencanaan teknis lebih dulu, karena kondisi tanahnya tidak rata. Pematangan lahan butuh waktu lama, secara keseluruhan bisa sampai 1 tahun” jelasnya.

Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondis : A

3. Stadium Dompak

Kota : Tanjung Pinang (Pulau Dompak), Kepulauan Riau
Dibangun : masih dalam tahap pembangunan (perkiraan selesai 2012)
Kandang : -
Kapasitas : 40.000 Kursi
Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Lama.
Kategori :A

Sejarah Singkat
Stadion Utama Tanjung Pinang ini masih dalam tahap pengerjaan dan diperkirakan selesai tahun 2012 dan natinya menjadi salah satu stadion bertaraf internasional di Indonesia.

Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A

4. Stadium Gede Bage

Kota : Bandung, Jawa Barat
Dibangun : masih dalam tahap pembangunan (perkiraan selesai 2011-2012)
Kandang : -
Kapasitas : 40.000 kursi.
Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Lama
Kategori : A

Sejarah Singkat

Stadion Gedebage merupakan stadion masa depan Persib Bandung untuk menjalani partai kandang di Kompetisi Liga Indonesia.

Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A

5. Stadium Gelora Bung Tomo

Kota : Surabaya, Jawa Timur
Dibangun : Tahun 2008, stadion ini masih dalam tahap pengerjaan.
Kandang : -
Kapasitas : 50.000 tempat duduk.
Tipe stadion : Stadion Sepakbola Lama.
Kategori : A

Sejarah Singkat

Stadion Gelora Bung Tomo terletak di Surabaya Barat. Jawa Timur yang merupakan kandang masa depan dari klub Persebaya Surabaya.

Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A

6. Stadium Landak

Kota : Kabupaten Ngabang, Kalimantan Barat
Dibangun : masih dalam tahap pembangunan
Kandang : -
Kapasitas : 30.000 penonton
Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Lama
Kategori : A

Sejarah Singkat
Stadion ini nantinya adalah merupakah stadion terbesar di Provinsi Kalimantan Barat.

Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A

7. Stadium Perwija

Kota : Tenggarong, Kalimantan Timur

Dibangun : Tahun 2007 masih dalam tahap penyelesaian.

Kandang : -

Kapasitas : 35.000 kursi.

Tipe stadion : Stadion Madya (Olimpiq)

Kategori : A

Sejarah Singkat

Stadion Perjiwa, Tenggarong, penggarapannya baru rampung 50 persen. Jika sudah rampung seratus persen, stadion ini dipastikan akan lebih megah dibanding Stadion Utama Palaran ataupun Senayan. Selain lapangan standar Eropa, stadion ini akan dilengkapi atap model knock down. Atap bisa distel membuka dan menutup secara digital.(sejarah singkat, suber: google.com).

Perkiraan Kondisi

Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A

8. Stadium Taman BMW

Kota : Jakarta, DKI Jakarta

Dibangun : masih dalam tahap pembangunan (dijadwalkan rampung 2020)

Kandang : -

Kapasitas : 40.000 kursi.

Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Modern

Kategori : A

Sejarah Singkat

Stadion Taman BMW merupakan kandang masa depan klub elit sepakbola Indonesia, yaitu Persija Jakarta. Yang mana stadion ini akan menjadi salah satu stadion sepakbola modern terbaik di Asia. Dapat di bayangkan apabila stadion ini selesai sesuai perencanaan yang telah ada, stadion ini bakal menjadi Allianz Arena nya Indonesia ataupun menyerupai Emirates Stadium yang ada di Inggris. Semoga Terwujud.

Perkiraan Kondisi

Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A

Rancangan2 Stadion diatas keliatan nya bagus – bagus…yaa saya harap rencananya benar – benar bisa terealisasi sehingga mudah – mudahan bisa berpengaruh juga terhadap prestasi sepak bola Indonesia… Amiiin…


JADWAL PERTANDINGAN PERSEBAYA 1927 DI LIGA PRIMER INDONESIA 2011...


  • SENIN, 10 JANUARI 2011... PERSEBAYA vs BANDUNG FC.
  • MINGGU, 23 JANUARI 2011... TANGERANG WOLVES vs PERSEBAYA.
  • SABTU, 29 JANUARI 2011... PERSEBAYA vs BOGOR RAYA FC.
  • SABTU, 5 FEBRUARI 2011... KABAU PADANG vs PERSEBAYA.
  • MINGGU, 20 FEBRUARI 2011... BALI DEVATA vs PERSEBAYA.
  • MINGGU,27 FEBRUARI 2011...PERSEBAYA vs CENDRAWASIH PAPUA.
  • MINGGU, 6 MARET 2011... MEDAN BINTANG vs PERSEBAYA.
  • MINGGU, 13 MARET 2011... PERSEBAYA vs ACEH UNITED.
  • MINGGU, 20 MARET 2011... REAL MATARAM vs PERSEBAYA.
  • MINGGU, 27 MARET 2011... PERSEBAYA vs MANADO UNITED.
  • MINGGU, 3 APRIL 2011... MEDAN CHIEFS vs PERSEBAYA.
  • MINGGU, 10 APRIL 2011... PERSEBAYA vs JAKARTA 1928 FC.
  • SABTU, 16 APRIL 2011... SEMARANG UNITED vs PERSEBAYA.
  • MINGGU, 24 APRIL 2011... PS MAKASSAR vs PERSEBAYA.
  • SABTU, 30 APRIL 2011... PERSEBAYA vs PERSIBO.
  • MINGGU, 8 MEI 2011... SOLO FC vs PERSEBAYA.
  • MINGGU, 15 MEI 2011... PERSEBAYA vs PERSEMA.
  • MINGGU,22 MEI 2011... BATAVIA UNION vs PERSEBAYA.

---

  • SABTU, 11 JUNI 2011... PERSEBAYA vs KABAU PADANG.
  • SABTU, 18 JUNI 2011... BOGOR RAYA FC vs PERSEBAYA.
  • SABTU, 25 JUNI 2011... PERSEBAYA vs TANGERANG WOLFES.
  • SABTU, 2 JULI 2011... BANDUNG FC vs PERSEBAYA.
  • MINGGU, 17 JULI 2011... PERSEBAYA vs BALI DEVATA.
  • SABTU, 23 JULI 2011... CENDRAWASIH PAPUA vs PERSEBAYA.
  • MINGGU, 31 JULI 2011... PERSEBAYA vs MEDAN BINTANG.
  • SABTU, 10 SEPTEMBER 2011... ACEH UNITED vs PERSEBAYA.
  • MINGGU, 18 SEPTEMBER 2011... PERSEBAYA vs REAL MATARAM.
  • MINGGU, 25 SEPTEMBER 2011... MANADO UNITED vs PERSEBAYA.
  • MINGGU, 2 OKTOBER 2011... PERSEBAYA vs MEDAN CHIEFS.
  • MINGGU, 9 OKTOBER 2011... JAKARTA 1928 FC vs PERSEBAYA.
  • MINGGU, 16 OKTOBER 2011... PERSEBAYA vs SEMARANG UNITED.
  • MINGGU, 23 OKTOBER 2011... PERSEBAYA vs PS MAKASSAR.
  • MINGGU, 30 OKTOBER 2011... PERSIBO vs PERSEBAYA.
  • MINGGU, 6 NOVEMBER 2011... PERSEBAYA vs SOLO FC.
  • MINGGU, 13 NOVEMBER 2011... PERSEMA vs PERSEBAYA.
  • MINGGU, 19 NOVEMBER 2011... PERSEBAYA vs BATAVIA UNION.

OLAHRAGA - LIGA INDONESIA
Senin, 23 Mei 2011 , 07:48:00

Pemain Persebaya 1927 selebrasi. Foto: Dok.JPNN

BANDUNG – Persebaya 1927 berhasil menahan imbang tuan rumah Batavia Union dengan skor 0-0 pada pertandingan lanjutan kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) yang digelar di stadion Siliwangi Bandung, Minggu (22/5) sore. Dengan raihan satu poin itu, Persebaya 1927 memantapkan diri sebagai pemuncak klasemen di akhir putaran pertama.

Ditemui usai pertandingan, pelatih Persebaya 1927 Aji Santoso mengaku puas dengan hasil kacamata itu. Dia melihat anak asuhnya sudah bermain cukup baik sehingga dapatb menahan tuan rumah.

“Pertandingan ini sangat menarik karena kedua tim bermain seimbang. Walaupun kondisi lapangan sedikit mengganggu tetapi hasil seri ini adalah yang terbaik buat kami,” ujar Aji kepada wartawan usai pertandingan di Stadion Siliwangi.

Sementara itu, pelatih Batavia Union Robert Bianchini mengaku kecewa dengan kondisi lapangan yang buruk. Akbatnya, dia mengaku anak asuhnya tidka bisa bermain lebih baik. “Kondisi lapangannya memang agak mengganggu kami, sehingga permainan anak–anak kurang berkembang,” kata Robert.

Di luar kondisi lapangan yang buruk, pertandingan sendiri berjalan cukup alot. Sejak menit pertama, kedua tim saling serang. Pada menit ke-5 babak pertama, striker Persebaya Andrew Baresic hampir menjebol gawang Batavia.

Sayang, peluang emas itu tidak berhasil menjadi gol setelah sundulan pemain berkepala pelontos itu hanya mengalir di sudut kiri gawang yang dijaga Ade Nasution. Memasuki menit ke-20, pertandingan semakin sengit. Kedua tim meningkatkan pola permainan.

Menit ke-29 Persebaya kembali mendapat peluang emas setelah Andrew Baresic diganjal bek Batavia Hary Saputra di dalam kotak penalti. Wasit Todar asal Macedonia pun menunjuk titik putih untuk Persebaya.

Namun sayang peluang emas itu kembali disia-siakan Persebaya, setelah Otavio Dutra mampu dibaca oleh Ade Nasution. Tendangan yang menyusur tanah itu mampu diantisipasi dengan baik oleh Ade.

Tampil di bawah tekanan tidak membuat mental pemain Batavia Union menurun. Tim asuhan Bianchini ini tak jarang sesekali memberikan perlawanan sengit. Hasilnya beberapa peluang mampu mengancam gawang yang dijaga Endra Prasetya. Namun hingga babak pertama usai skor masih imbang.

Memasuki babak kedua, permaian semakin meningkat. Kedua tim memeragakan permainan terbuka dan menjurus keras. Akibatnya pada menit ke-6 babak kedua, penjaga gawang Persebaya Endra Prasetya harus ditarik keluar lapangan karena mengalami cedera. Dia akhirnya digantikan kiper cadangan Apriyanto.

Tak mau bermain di bawah tekanan, Bianchini mengganti beberapa pemain. Di antaranya menarik striker andalan Leandro yang digantikan oleh M Iskandar. Meski beberapa kali menciptakan peluang, namun Iskandar tak mampu menjebol gawang Persebaya.

Sebenarnya Persebaya memiliki beberapa peluang emas, setelah Nico Susanto tinggal berhadapan dengan penjaga gawang Ade. Namun tendangannya melenceng jauh dari gawang Batavia. Hingga laga usai skor imbang tetap bertahan. (asp)